Al Hikam Ibnu Atthaillah [اَلْحِكَمْ اِبْنُ عَطاَءِالله] BAB : “ ALAM MULKI DAN ALAM MALAKUT ”

Al Hikam Ibnu Atthaillah [اَلْحِكَمْ اِبْنُ عَطاَءِالله] BAB :  “ ALAM MULKI DAN ALAM MALAKUT ”

kitab Al-Hikam Ibnu Atthaillah


ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ

جعلك فى العالم المتوسِّط بين ملكهِ وملكوته ليُعلِمَكَ جلالة قدرِكَ بين مخلوقاَتهِ واَنّـَكَ جَوْهَرة  تَنْطوى عليكَ أصدافُ مُكَوَّناَتهِ.

“ Allah menjadikan kamu bertempat dalam alam pertengahan antara alam mulki dan alam malakut, supaya kamu tahu tentang kebesaran kedudukanmu diantara semua makhluk, dan supaya kamu tahu bahwa engkau itu permata yang didiliputi/ditutupi oleh wadah yang berupa alam ini.”

S y a r a h :

  • ALAM Mulki : Alam yang bisa dilihat di dengar dan dirasa oleh panca indra.
  • Alam Malakut : Alam ghoib (sebaliknya alam mulki).

Manusia itu dijadikan Allah tidak melulu dari alam mulki atau dari alam malakut,  tapi perkumpulan dari keduanya, pada kenyataannya Allah menempatkan tubuh manusia berada di antara langit dan bumi (alam mulki), dan Allah juga menjadikan Ruh manusia yang biasa menyimpan macam-macamnya asror (rahasia) alam ini (alam malakut). Itu sebagai tanda keagungan kedudukan manusia yang tidak diberikan pada makhluk lainnya.

Syeikh Abul Abbas Al-Mursy berkata : Isi alam ini semua bagaikan hamba/pelayan yang tunduk kepadamu hai manusia, sedangkan engkau hanya hamba allah semata-mata.

Tersebut dalam kitab-kitab Allah terdahulu Allah berfirman : Hai anak adam, Aku jadikan segala sesuatu untukmu dan Aku jadikan engkau untukku, karena itu jangan sibuk dengan apa yang sudah pasti datang padamu,  sehingga meninggalkan apa yang engkau dijadikan untuk-Nya.

Allah berfirman :

هُوالذى خلقَ لكُم ما فىالارضِ جمِيعاً

" Dialah Allah yang menjadikan untuk kamu semua apa yang ada di bumi”.

Syeikh Al-Wasithy menafsirkan ayat : Sungguh kami Allah telah memuliakan anak adam”. (QS. Al-Isra : 70).

Yakni : Kami serahkan kepada mereka alam seisinya supaya mereka  tidak bingung atau tertipu oleh sesuatu dan supaya manusia semata-mata beribadah /mengabdi kepada Allah.

Langit dan bumi (alam mulki) itu tidak akan muat apabila ditempati ruh.

إنّما وَسِعكَ الكونُ من حيثُ جِسمانيَّتِكَ ولم يسَعُكَ من حيثُ ثُبُوتروحانيَّـتِكَ

“Sesungguhnya alam (dunia) itu dapat muat/mencukupi engkau dari sudut jasmaniyahmu semata, tetapi kalau dari sudut ruhanimu dunia tidak muat untuk kau tempati.”

Itu semua dikarenakan jasad/jasmaniyahmu itu sejenis dari alamnya bumi(mulki), dan disitulah letak hajat dan kebutuhan badan jasmanimu, sebaliknya rohaniyahmu itu sama sekali tidak sejenis dengan alam dunia ini, karena itu janganlah menggantungkan semua persoalan rohani pada dunia, seharusnyalah hanya berhubungan dengan Allah


Posting Komentar

thanks for your comment on 4Fatih

Lebih baru Lebih lama