Nashoihul Ibad [ نَصَائِحُ اْلعِبَاد ] Enam Ciri Taubat yang Diterima

 Nashoihul Ibad [ نَصَائِحُ اْلعِبَاد ]


ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ

Nashoihul Ibad

[ والمقالة خمسة عشر ] :

عن بعض الحكماء : هل يعرف العبد إذا تاب أن توبته قبلت أم ردت؟ قال: لا أحكم فى ذلك، ولكن لذلك علامة: إحداها أن يرى نفسه غير معصومة من المعصية، ويرى فى قلبه الفرح غائبا والحزن شاهدا ،ويقرب أهل الخير ويباعد أهل الشر، ويرى القليل من الدنيا كثيرا ويرى الكثير من عمل الآخرة قليلا، ويرى قلبه مشتغلا بما ضمن من الله تعالى فارغا عما ضمن الله تعالى منه، ويكون حافظ اللسان دائم الفكرة لازم الغم والندامة.


Syarah :


Enam Ciri Taubat yang Diterima

عن بعض الحكماء: هل يعرف العبد إذا تاب أن توبته قبلت أم ردت؟ قال: لا أحكم فى ذلك، ولكن لذلك علامة: إحداها


Sebagian ulama ahli hikmah telah ditanya, “Apabila seorang hamba bertaubat, apakah dia tahu bahwa taubatnya itu diterima atau ditolak?” Dia menjawab, “Saya tidak bisa menghukumnya. Hanya saja taubat yang diterima itu ada cirinya. Adapun cirinya ada enam, yaitu:


 ١. أن يرى نفسه غير معصومة من المعصية


1. Menganggap dirinya tidak terpelihara dari maksiat


٢. ويرى فى قلبه الفرح غائبا والحزن شاهدا


2. Menganggap bahwa kegembiraan dapat menjauhkan diri dari Allah


٣. ويقرب أهل الخير ويباعد أهل الشر


3. Suka mendekati orang-orang yang berbuat baik dan menjauhi orang-orang yang berbuat jahat


٤. ويرى القليل من الدنيا كثيرا ويرى الكثيرمن عمل الآخرة قليلا


4. Memandang dunia yang sedikit seolah-olah banyak dan memandang amal akhirat yang banyak seolah-olah sedikit


٥. ويرى قلبه مشتغلا بما ضمن من الله تعالى فارغا عما ضمن الله تعالى منه


5. Memandang dirinya sibuk dengan sesuatu yang telah dijamin Allah dan suka mengatur sesuatu yang telah Allah jamin


٦. ويكون حافظ اللسان دائم الفكرة لازم الغم والندامة


6. Selalu memelihara lisannya, berpikir, susah dan prihatin karena dirinya banyak dosa.”


Kehidupan manusia di dunia ini tidak luput dari dosa besar dan dosa kecil. Banyak orang yang menyesal atas dosa yang telah ia lakukan. Untungnya, Allah selalu mau menerima taubat dari orang yang bersungguh-sungguh. Taubat yang diterima Allah merupakan taubat nasuha. Taubat nasuha merupakan taubat seseorang yang benar-benar ingin memperbaiki kesalahannya tanpa mengulangi kesalahan yang sama sedikitpun. Bahkan, Allah telah jelaskan bahwa Allah menyukai orang yang bertaubat dengan bersungguh sungguh dan melaknat umat yang mengulangi kesalahan yang sama setelah bertaubat.


Begitu sayangnya Allah terhadap umat muslim, hingga Allah menjamin akan menggantikan segala keburukan manusia dengan kebaikan bila kita mau bertaubat dengan sungguh-sungguh. Begitu janji Allah dalam firman-Nya.

Lalu… bagaimana ciri orang yang taubatnya diterima oleh Allah? Taubatnya yang diterima oleh Allah.


Hidupnya jauh dari perbuatan maksiat. Hal ini merupakan wujud dari firman Allah, yaitu bahwa Dia akan menggantikan kemaksiatan dengan ketaatan untuk umatnya yang mau bertaubat nasuha.


Merasa bahagia dan selalu dekat dengan Allah. Orang yang taubatnya diterima, hatinya akan terasa damai dan tenang sehingga kebahagiaan akan muncul.


Selalu dekat dengan orang shaleh. Orang yang sudah bertaubat nasuha dan diterima oleh Allah pasti mempunyai keyakinan untuk menjauhi orang-orang ahli maksiat. Ia telah merasa mantap dengan perkataan hatinya untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama. Berbekal niat tersebut, ia setelah itu mencari sahabat-sahabat yang baik dan taat terhadap Allah.


Merasa sangat puas dengan amalan. Orang yang taubatnya diterima Allah, akan merasa sangat puas dengan apa yang diperolehnya di dunia.


Sibuk dengan urusan akhirat.  Orang yang taubatnya diterima, hati dan pikirannya selalu dipenuhi dengan perbuatan yang bisa lebih membuat dia dekat dengan Allah.


Menjaga lisan. Di karenakan ia sudah berjanji untuk menjalani hidup di jalan Allah, ia akan berhati-hati dalam berbicara. Ia akan selalu menyesali kesalahan-kesalahan yang pernah ia perbuat, ia akan selalu tafakur.

Posting Komentar

thanks for your comment on 4Fatih

Lebih baru Lebih lama