BAB : “ PERBEDAAN ANTARA SALIKUUN DAN MAJ-DZUBUUN” - Al Hikam Ibnu Atthaillah [اَلْحِكَمْ اِبْنُ عَطاَءِالله]

 BAB : “ PERBEDAAN ANTARA SALIKUUN DAN MAJ-DZUBUUN”

Kitab Al-Hikam Ibnu Atthaillah


ﺑِﺴْــــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ


دَ لَّ بِوُجُودِ اٰثاَرِهِ علٰى وُجوُدِ اَسْماَءهِ وَبِوُجُودِ اَسْماَءهِ عَلٰى ثـُبُوتِ اَوْصاَفِهِ وبِثُبوُتِ اَوْصاَفِهِ عَلٰى وُجوُدِ ذاَتِهِ. اِذ مُحاَلٌ اَنْ يَقوُمَ الوَصْفُ بِنَفْسِهِ فَاَرْبَابُ الجَذْبِ يُكْشَفُ لهُمْ عَنْ كمالِ ذٰاَتِهِ ثُمَّ يُرَدُّهُمْ اِلىٰ شُهُوْدِ صِفاَتِهِ ثُمَّ يُرْجِعُهُمْ اِلى التَّعَلُّقِ بِأسْماءِهِ ثُمَّا يَرُدُّهُمْ الٰى شُهوُدِ اٰثارِهِ والسَّالكُونَ عَلٰى عَكْسِ ذٰلِكَ، فَنِهَايَةُ السَّالِكينَ بِدَايَة  المَجْذوُبِينَ وَبِدَايَة السَّالِكينَ نِهَايَة  المَجْذوُبِينَ لٰكِنْ لاَبِمَعْنََى واَحِدٍ فَرُبَّماَ التقَيَافِى الطَّرِيقِ. هٰذاَ فىِ تَرَقِّيهِ وهٰذاَ فى تَدَلِّيْهِ

“ Sudah jelas dengan adanya atsar/makhluk(alam) ini menunjukkan adanya nama-nama Allah dan dengan nama-nama itu menunjukan atas adanya sifat-sifat Allah, dan dengan adanya sifat-sifat menunjukkan adanya Dzat Allah, sebab muhal (tidak diterima akal/tidak mungkin) adanya sifat berdiri sendiri tanpa adanya Dzat. Maka orang-orang yang majdzub (orang yang langsung dibukakan oleh Allah ilmu dan sampai kepada Allah), yang pertama terbuka/diketahui oleh mereka kesempurnaan Dzat Allah, kemudian menurun kepada sifat-sifat Allah, dan menurun kepada asma-asma Allah, sehingga menurun melihat makhluk ciptaan Allah. Sedangkan orang salik itu melihat dari bawah ke atas (kebalikan arang majdzub), maka puncaknya orang salik itu menjadi permulaannya orang majdzub, dan permulaannya orang salik itu menjadi puncaknya orang majdzub. Tietapi tidak berarti sama dalam segala-galanya, adakalanya keduanya bertemu dalam perjalanannya, yang satu sedang mendaki keatas dan yang lainnya sedang menurun.”


S y a r a h :

Hamba -Hamba Allah yang diberikan khsusiyyah bisa dekat dan wushul kepada Allah itu dibagi menjadi dua yaitu :

1. Salikuun

(Orang yang berusaha /berjalan untuk mencapai makrifat dan wushul kepada Allah).


Para Salikuun itu biberi tahu oleh Allah tentang wujudnya atsar/makhluk ciptaan Allah, lalu bisa mengetahui asma-asma Allah, dan dari mengetahui asma-asma-Nya lalu bisa mengetahui sifat-sifat Allah, setelah salik mengetahui sifat-sifat-Nya Allah lalu menunjukkan pada wujudnya Dzatnya Allah.

2. Maj-dzubuun

( Yaitu orang yang langsung ditarik oleh Allah bisa makrifat kepada Allah).

Orang maj-dzub pada permulaannya langsung dibukakan melihat Dzat Allah yang sempurna(dengan mata hatinya), lalu dikembalikan oleh Allah melihat sifat-sifat-Nya, yakni bisa melihat sambungnya antara sifat dan Dzat, setelah itu lalu Alloh mengembalikan Maj-dzub pada melihat asma’-asma’Nya dan sambungnya antara asmanya Alloh dengan sifat, lalu Allah mengembalikan maj-dzub untuk melihat atsar atau semua makhluk-makhluk ciptaan Allah .

Jadi akhir/puncak dari perjalanan Salikuun yaitu syuhud/menyaksikan Dzatulloh, yang menjadi awal perjalanan para Maj-dzub. Sebaliknya puncak dari perjalanan Maj-dzubuun yaitu melihat atsar/makhluk ciptaan Allah, yang menjadi awal dari perjalanan para salik.

Sesungguhnya manusia itu ada empat macam golongan yaitu :

1. Salikuun saja

Yakni orang yang berjalan menuju Alloh tapi belum sampai pada  puncak Syuhud Dzatulloh, yang menjadi awal perjalanan para Maj-dzub.

2. Majdzubuun saja

Yakni : Orang ditarik langsung oleh Alloh untuk mengenal Dzatulloh, tapi belum mengetahui awal perjalanan salik (mengetahui atsar).

Kedua golongan ini belum dapat dijadikan  pembimbing/guru.

3. Salikuun sehingga sampai pada maj-dzubuun.

4. Maj-dzubun sehingga sampai pada salikuun.

Keduanya [ 3 dan 4 ] inilah yang bisa dijadikan guru/ mursyid, pembimbing rohani

Posting Komentar

thanks for your comment on 4Fatih

Lebih baru Lebih lama